Friday, September 23, 2011

Saya Pribadi yang Unik


Tema: Siapa saya?
            Nama saya Anastasia Monita, biasa dipanggil Monita oleh keluarga dan teman-teman saya. Tinggi badan saya 154 cm dan berat badan saya sebesar 55 kg. Saya tergolong di dalam kelompok orang-orang yang tergolong cukup pendek. Saya juga termasuk remaja yang selalu memberontak dan tidak suka dibatasi. Saya akan setia bahkan rela berkorban kepada orang yang baik kepada saya. Saya sangat membenci orang yang telah mengkhianati saya.
Saat ini, saya sudah berumur 19 tahun dan berstatus mahasiswi Universitas Gunadarma, jurusan akuntansi dan sudah berada di semester kelima atau tingkat tiga. Dan, umur saya akan semakin bertambah tua seiring berjalannya waktu. Saya sudah memutuskan untuk memilih jurusan akuntansi jikalau saya bisa melanjutkan pendidikan saya ke taraf yang lebih tinggi lagi, yaitu kuliah. Saya menyukai pelajaran akuntansi sejak saya duduk di kelas 2 SMA dan akuntansi menjadi mata pelajaran favorit saya. Dan akhirnya, keinginan saya untuk kuliah di bidang akuntansi tercapai walau banyak rintangan yang telah saya hadapi. Saya tidak pernah merasa menyesal telah memilih jurusan akuntansi sebagai akhir dari latar belakang pendidikan saya. Walaupun terkadang sering merasa sulit di mata kuliah lainnya, saya tetap menjalani pendidikan saya dengan suka cita. Inilah konsekuensi dan resiko yang harus saya hadapi ketika saya memutuskan pilihan terakhir. Dan pada tahun 2013, di semester delapan saya akan menyusun dan menghadapi skripsi. Pada saat sidang dimulai, saya akan berhadapan dengan para dosen yang memiliki kemampuan dan kepintaran yang luar biasa. Sangat menegangkan jika saya memikirkan saat-saat seperti ini dan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan. Saya harap, saya bisa melewati masa seperti ini dengan mudah dan lancar. Saya juga sangat berharap supaya saya bisa cepat lulus dan bisa langsung mendapatkan pekerjaan setelah saya diwisuda.
            Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Saya adalah seorang remaja Kristiani. Seorang alumni dari SMA Trinitas, Lippo-Cikarang pada tahun 2009. SMA Trinitas bukanlah sekolah yang terkenal seperti sekolah Khatolik lainnya. Namun, disinilah kepribadian positif saya mulai dibentuk dan berkembang Awalnya, saya adalah seorang remaja yang sangat pemalu, pendiam dan pesimis. Akan tetapi, semua sifat buruk saya mulai terkikis sejak saya bertemu dengan seorang guru dan wali kelas yang luar biasa pada saat saya duduk di kelas 3 SMA. Beliau mampu mengubah pola pikir saya sedikit demi sedikit. Beliau selalu mendukung keinginan positif anak didikannya. Motivasi dan dorongan seperti inilah yang mampu membuat diri saya menjadi seorang pribadi yang percaya diri dalam mengambil keputusan. Saya tidak akan sungkan untuk mencoba segala sesuatu yang belum pernah saya lakukan. Sesuatu yang baru merupakan tantangan bagi hidup saya dan membuat hidup saya menjadi lebih ‘hidup’. semua itu saya lakukan karena saya menganggap kita hidup di dunia ini hanya satu kali dan cukup singkat. Untuk apa hidup saya yang berarti ini disia-siakan begitu saja. Banyak hal dan kesempatan yang dapat kita lakukan selama kita masih bisa berjalan, bernafas, memiliki tubuh yang sehat dan sempurna. Saya tidak boleh kalah dengan orang-orang cacat dan kurang beruntung lainnya yang mampu mengalahkan keterbatasan mereka dengan menjadi seorang yang berguna dan hidupnya dihargai oleh orang lain.
            Sejak kecil sampai saat ini, hidup saya nomaden atau berpindah-pindah. Dan saya menyukai keadaan seperti ini karena banyak hal yang bisa saya dapatkan dari kehidupan seperti ini. Saat SMP sampai SMA saya tinggal bersama kedua orang tua saya dan kedua adik-adik saya. Namun, hidup bersama mereka menyulitkan saya untuk mendapatkan sesuatu yang baru dan berbagai faktor lainnya yang membuat saya merasa tidak nyaman hidup bersama orang tua saya. Olehkarena itu, saya pindah ke rumah nenek saya di Jakarta. Disini, saya tinggal bersama kakek, nenek, tante dan anak perempuan tante saya. Awalnya, sangat sulit untuk beradaptasi dengan kehidupan mereka. Pribadi saya selalu memberontak dengan peraturan yang mereka buat sehingga saya sering beradu pendapat dengan mereka. Namun, sedikit demi sedikit saya mulai meredam sifat egois dan keras kepala saya. Tidak lupa saya selalu berdoa kepada Tuhan supaya Dia mampu menolong saya. Awalnya, sungguh sangat sulit menjalani hidup saya, melawan ego saya dan mencoba untuk tidak menjadi seorang pendendam. Kegagalan selalu menghantui kehidupan saya dalam mencoba beradaptasi. Akan tetapi, saya tidak mau kalah dengan kegagalan saya dalam beradaptasi. Sedikit demi sedikit saya mampu menekan sifat buruk saya dan pada akhirnya saya mampu hidup dengan damai bersama keluarga baru saya di Jakarta. Saya merasa sangat senang karena mampu mengatasi semuanya. Saya juga sangat berterima kasih kepada Tuhan atas berkat dan keajaiban yang telah Dia berikan kepada saya. Tanpa adanya campur tangan Tuhan, hidup saya tidak akan berubah dan bermakna.








Nama: Anastasia Monita
NPM: 23209029
Kelas: 3EB19